Jumat, 03 Mei 2013

AKUNTANSI INTERNASIONAL

BAB 1
PENDAHULUAN


1.1              Akuntansi : Sebuah Bahasa Bisnis
            Mengapa akuntansi dikatakan sebagai bahasa bisnis ? Karena akuntansi merupakan suatu informasi keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan sehingga bisa dikatakan bahasa bisnis, bahasa yang memberikan informasi antar pihak – pihak yang berkepentingan.
            Dan bahasa akan berkembang sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakatnya. Semakin kompleks dunia bisnis, maka semakin kompleks juga informasi keuangannya.
1.2              Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
            Pada abad 13, akuntansi memang merupakan sumber informasi bagi perusahaan tetapi pada saat itu pula akuntansi belum berkembang. Dan perkembangan bisnis selanjutnya diwarnai dengan pemisahan fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan. Dan ada dua kelompok yang membutuhkan laporan keuangan yaitu manajemen sebagai pihak internal dan investor dan kreditor sebagai pihak eksternal.
1.3              Perkembangan Praktik Akuntansi
            Sebelum Perang Dunia Kedua, pengaruh akuntansi inggris mendominasi seluruh negara berbahasa Inggris dan pengaruh Perancis – Jerman menembus negara – negara yang menerapkan hukum undang – undang (code law) seperti Belgia, Jepang, Swedia, dan Swiss. Dan sampai pada awal tahun 1990an Amerika Serikat merupakan negara terbaik yang mempunyai riset akuntansi yang baik, tetapi bagi negara lain tidak cocok untuk diterapkan, dikarenakan faktor – faktor ekonomi, sosial dan politik.
1.4              Diversitas Akuntansi
            Diversitas pada suatu negara dilihat dari aspek pengukuran aset dan kewajiban dan aspek penentuan modal dan laba periodik.
1.4.1    Pengukuran Aset dan Kewajiban
            IFRS (International Financial Reporting Standards) diterbitkan oleh IASB, yang lebih banyak menggunakan fair value. Di Amerika Selatan, aset termasuk kerugian – kerugian yang timbul karena memiliki utang dalam satuan valuta asing.
1.4.2    Penentuan Modal dan Laba Periodik
            Konsep cleans Vs adjustment surplus yang dikenal karena adanya kesulitan – kesulitan dalam memisahkan operasi – operasi bisnis normal dari kejadian – kejadian yang tidak biasa dan masalah – masalah peridisitas dalam menyesuaikan ke periode lalu (post period adjustment)


1.5              Peranan Akuntansi
            Setiap negara memiliki peranan akuntansi yang berbeda – beda tetapi intinya laporan akuntansi merupakan hal penting untuk menyajikan informasi yang relevan untuk manajemen dan para investor agar pihak – pihak tersebut mengetahui keadaan suatu perusahaan.
1.6              Korporasi Multinasional dan Keterlibatannya dalam Bisnis Internasional
            Perusahaan yang tingkat globalisasinya paling tinggi adalah korporasi multinasional corporation = MNC, ini adalah perusahaan yang memiliki beberapa cabang di luar nergeri, sehingga penyajian laporan keuangannya pun haruslah berbeda, karena setiap negara memiliki ketentuan dan peraturan masing – masing, sehingga MNC ini dikatakan korporasi multinasional.
1.7              Pengertian Akuntansi Internasional
            Akuntansi Internasional mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dalam perspektif internasional. Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda.
1.8              Lingkup Akuntansi Internasional dan Organisasi Buku Ini
            Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang mempunyai perspektif internasional. Dalam perspektif internasional, akuntansi berkenaan dengan Diversitas  masalah yang telah, sedang, dan akan diupayakan solusinya. Sedangkan Yurisdiksi adalah kenyataan yang harus diterima.


BAB 8
 AUDITING


8.6 konvergensi Standar Auditing Internasional

Meskipun perusahaan multinasional, kantor audit,pemerintah mencoba untuk menstandarkan praktik-praktik mereka dan mengizinkan transfer jasa audit  antar negara, rintangan terhadap audit masih tetap ada. Sebagaimana IASB berusaha mengharmonisasikan dan mengkonvergensikan praktik pelaporan keuangan, demikian juga  IFAC berusaha untuk mengharmonisasi standar auditing dan profesi audit secara global. keanggotaan  IFAC adalah perwakilan dari 163 badan akuntansi internasional dari 113 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan yang bekerja diindustri perdagangan, pemerintahan, perguruan tinggi, dan sebagai akuntan publik.
Untuk menetapkan tujuannya, komite dan dewan IFAC menetapkan standar-standar dalam bidang- bidang berikut ini:
·         Auditing, asuransi, dan jasa yang terkait
·         Kontrol kualitas
·         Kode etik
·         Pendidikan
·         Akuntansi sektor publik
Disamping itu IFAC telah terlibat jauh dari dalam pembahasan isu-isu yang terkait dengan usaha kecil dan menengah (UKM) dinegara-negara berkembang. Salah satu dari komite-komitenya adalah sebuah satuan tugas permanent negara-negara berkembang.
Penyusunan dan pelaksanaan standar auditing yang dapat diterima secara internasional mempunyai manfaat utama berikut ini:
·         Adanya satu set standar auditing internasional, yang dikenal dan dilaksanakan, bagi para pembaca laporan audit yang dihasilkan dinegara lain akan memberikan keyakinan atas opini yang disajikan oleh laporan audit tersebut.
·         ISA akan mendukung keuntungan-keuntungan yang telah diberikan oleh eksistensi standar akuntansi internasional dengan memberikan penjaminan yang lebih besar bahwa standar akuntansi dilekatkan dengan auditing tersebut.
·         Memperkeuat ISA akan membantu pembaca dalam pembuatan perbandingan internasional.
·         ISA akan semakin mendorong untuk memperbaiki serta memperluas rangkaian (set) standar tersebut.
·         Eksistensi ISA akan membantu arus modal investasi, terutama yang menuju negara berkembang.
·         Penyusunan set standar internasional akan mempermuda penyusunan standar auditing nasional bagi negara berkembang.
·         Auditing yangf efektif dan dapat dipercaya diperlukan disemua lembaga dimana terdapat pemisahan antara manajemen (yang menyusun laporan keuangan) dan pihak luar (pemakai laporan tersebut).

Menanggapi kritik terhadap efektifitas pelaksanaan IFAC setuju untuk restrukturisasi, dimana sebagai bagian dari restrukturisasi tersebut IFCA dan kantor-kantor akuntansi internasional yang besar telah menggambil sebuah inisiafif baru yang penting. Ini didisain untuk menimbulkan standar-standar pelaporan dan auditing secara global dalam upaya melindungi investor lintas negara dan memperlancar arus modal internasional. Aspek penting usaha ini adalah pembentukan pengelompokan baru terhadap kanto-kantor akuntan yang disponsori IFAC, yang disebut forum of frims yang bekerja sama dengan IFAC dalam penyusunan dan mendorong implementasi standar akuntansi dan standar auditing internasional.
Forum of frims bersifat terbuka bagi setiap kantor akuntan yang mempunyai kantor-kantor yang ada pada lebih dari satu yurisdiksi, atau yang mempunyai,atau berniat untuk mempunyai nasabah lintas negaraserta bersedia untuk secara ketat memenuhi kewajiban-kewajiban yang meliputi:
·         Institusi kebijakan praktik yang patuh terhadap ISA dan kode etik IFAC.
·         Pemeliharaan prosedur kontrol internal yang tepat yang mencakup review terhadap praktik intraperusahaan.
·         Persetujuan untuk pelatihan implementasi standar akuntansi dan auditing internasional dan kode etiknya.
·         Persetujuan memtuhi pekerjaan penjamin kualitas eksternal periodik.
·         Persetujuan untuk mendukung pengembangan badan-badan profesional dan implementasi standar akuntansi dan auditing internasional dinegara-negara berkembang.
Dari kewajiban-kewajiban ini yang nampak paling penting adalah persetujuan untuk semua kantor dari kantor akuntan disemua yurisdiksi untuk mereview jaminan kualitan independent. Meskipun peer review dalam sebuah basis nasional telah terjadi dibeberapa negara seperti AS dan Kanada, hal ini merupakan upaya pertama untuk mengimplementasikan peer view global dan memandang akuntan besar sebagi sebuah entitas diseluruh dunia.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar