BAB 1
PENDAHULUAN
Mengapa akuntansi dikatakan sebagai
bahasa bisnis ? Karena akuntansi merupakan suatu informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh perusahaan sehingga bisa dikatakan bahasa bisnis, bahasa yang
memberikan informasi antar pihak – pihak yang berkepentingan.
Dan bahasa akan berkembang sesuai
dengan kebutuhan perkembangan masyarakatnya. Semakin kompleks dunia bisnis,
maka semakin kompleks juga informasi keuangannya.
1.2
Akuntansi
Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Pada abad 13, akuntansi memang
merupakan sumber informasi bagi perusahaan tetapi pada saat itu pula akuntansi
belum berkembang. Dan perkembangan bisnis selanjutnya diwarnai dengan pemisahan
fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan. Dan ada dua kelompok yang
membutuhkan laporan keuangan yaitu manajemen sebagai pihak internal dan
investor dan kreditor sebagai pihak eksternal.
1.3
Perkembangan
Praktik Akuntansi
Sebelum Perang Dunia Kedua, pengaruh
akuntansi inggris mendominasi seluruh negara berbahasa Inggris dan pengaruh Perancis
– Jerman menembus negara – negara yang menerapkan hukum undang – undang (code
law) seperti Belgia, Jepang, Swedia, dan Swiss. Dan sampai pada awal tahun
1990an Amerika Serikat merupakan negara terbaik yang mempunyai riset akuntansi
yang baik, tetapi bagi negara lain tidak cocok untuk diterapkan, dikarenakan
faktor – faktor ekonomi, sosial dan politik.
1.4
Diversitas
Akuntansi
Diversitas pada suatu negara dilihat
dari aspek pengukuran aset dan kewajiban dan aspek penentuan modal dan laba
periodik.
1.4.1
Pengukuran Aset dan Kewajiban
IFRS (International Financial
Reporting Standards) diterbitkan oleh IASB, yang lebih banyak menggunakan fair value. Di Amerika Selatan, aset
termasuk kerugian – kerugian yang timbul karena memiliki utang dalam satuan
valuta asing.
1.4.2 Penentuan Modal dan Laba Periodik
Konsep cleans Vs adjustment surplus yang dikenal karena adanya kesulitan –
kesulitan dalam memisahkan operasi – operasi bisnis normal dari kejadian – kejadian
yang tidak biasa dan masalah – masalah peridisitas dalam menyesuaikan ke
periode lalu (post period adjustment)
1.5
Peranan
Akuntansi
Setiap negara memiliki peranan
akuntansi yang berbeda – beda tetapi intinya laporan akuntansi merupakan hal
penting untuk menyajikan informasi yang relevan untuk manajemen dan para
investor agar pihak – pihak tersebut mengetahui keadaan suatu perusahaan.
1.6
Korporasi
Multinasional dan Keterlibatannya dalam Bisnis Internasional
Perusahaan yang tingkat globalisasinya
paling tinggi adalah korporasi multinasional corporation = MNC, ini adalah
perusahaan yang memiliki beberapa cabang di luar nergeri, sehingga penyajian
laporan keuangannya pun haruslah berbeda, karena setiap negara memiliki ketentuan
dan peraturan masing – masing, sehingga MNC ini dikatakan korporasi
multinasional.
1.7
Pengertian
Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional mencakup
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dalam perspektif internasional. Akuntansi
Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda.
1.8
Lingkup
Akuntansi Internasional dan Organisasi Buku Ini
Akuntansi Internasional adalah
akuntansi yang mempunyai perspektif internasional. Dalam perspektif internasional,
akuntansi berkenaan dengan Diversitas masalah yang telah, sedang, dan akan
diupayakan solusinya. Sedangkan Yurisdiksi adalah kenyataan yang harus
diterima.
BAB 8
AUDITING
8.6 konvergensi Standar Auditing Internasional
Meskipun
perusahaan multinasional, kantor audit,pemerintah mencoba untuk menstandarkan
praktik-praktik mereka dan mengizinkan transfer jasa audit antar negara, rintangan terhadap audit masih
tetap ada. Sebagaimana IASB berusaha mengharmonisasikan dan mengkonvergensikan
praktik pelaporan keuangan, demikian juga
IFAC berusaha untuk mengharmonisasi standar auditing dan profesi audit
secara global. keanggotaan IFAC adalah
perwakilan dari 163 badan akuntansi internasional dari 113 negara, yang
mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan yang bekerja diindustri perdagangan,
pemerintahan, perguruan tinggi, dan sebagai akuntan publik.
Untuk
menetapkan tujuannya, komite dan dewan IFAC menetapkan standar-standar dalam bidang-
bidang berikut ini:
·
Auditing, asuransi, dan
jasa yang terkait
·
Kontrol kualitas
·
Kode etik
·
Pendidikan
·
Akuntansi sektor publik
Disamping itu IFAC telah terlibat
jauh dari dalam pembahasan isu-isu yang terkait dengan usaha kecil dan menengah
(UKM) dinegara-negara berkembang. Salah satu dari komite-komitenya adalah
sebuah satuan tugas permanent negara-negara berkembang.
Penyusunan dan pelaksanaan standar
auditing yang dapat diterima secara internasional mempunyai manfaat utama
berikut ini:
·
Adanya satu set standar
auditing internasional, yang dikenal dan dilaksanakan, bagi para pembaca
laporan audit yang dihasilkan dinegara lain akan memberikan keyakinan atas
opini yang disajikan oleh laporan audit tersebut.
·
ISA akan mendukung
keuntungan-keuntungan yang telah diberikan oleh eksistensi standar akuntansi
internasional dengan memberikan penjaminan yang lebih besar bahwa standar
akuntansi dilekatkan dengan auditing tersebut.
·
Memperkeuat ISA akan
membantu pembaca dalam pembuatan perbandingan internasional.
·
ISA akan semakin
mendorong untuk memperbaiki serta memperluas rangkaian (set) standar tersebut.
·
Eksistensi ISA akan
membantu arus modal investasi, terutama yang menuju negara berkembang.
·
Penyusunan set standar
internasional akan mempermuda penyusunan standar auditing nasional bagi negara
berkembang.
·
Auditing yangf efektif
dan dapat dipercaya diperlukan disemua lembaga dimana terdapat pemisahan antara
manajemen (yang menyusun laporan keuangan) dan pihak luar (pemakai laporan
tersebut).
Menanggapi
kritik terhadap efektifitas pelaksanaan IFAC setuju untuk restrukturisasi,
dimana sebagai bagian dari restrukturisasi tersebut IFCA dan kantor-kantor
akuntansi internasional yang besar telah menggambil sebuah inisiafif baru yang
penting. Ini didisain untuk menimbulkan standar-standar pelaporan dan auditing
secara global dalam upaya melindungi investor lintas negara dan memperlancar
arus modal internasional. Aspek penting usaha ini adalah pembentukan
pengelompokan baru terhadap kanto-kantor akuntan yang disponsori IFAC, yang
disebut forum of frims yang bekerja sama dengan IFAC dalam penyusunan dan
mendorong implementasi standar akuntansi dan standar auditing internasional.
Forum
of frims bersifat terbuka bagi setiap kantor akuntan yang mempunyai
kantor-kantor yang ada pada lebih dari satu yurisdiksi, atau yang
mempunyai,atau berniat untuk mempunyai nasabah lintas negaraserta bersedia
untuk secara ketat memenuhi kewajiban-kewajiban yang meliputi:
·
Institusi kebijakan
praktik yang patuh terhadap ISA dan kode etik IFAC.
·
Pemeliharaan prosedur
kontrol internal yang tepat yang mencakup review terhadap praktik
intraperusahaan.
·
Persetujuan untuk
pelatihan implementasi standar akuntansi dan auditing internasional dan kode
etiknya.
·
Persetujuan memtuhi
pekerjaan penjamin kualitas eksternal periodik.
·
Persetujuan untuk
mendukung pengembangan badan-badan profesional dan implementasi standar
akuntansi dan auditing internasional dinegara-negara berkembang.
Dari
kewajiban-kewajiban ini yang nampak paling penting adalah persetujuan untuk
semua kantor dari kantor akuntan disemua yurisdiksi untuk mereview jaminan
kualitan independent. Meskipun peer review dalam sebuah basis nasional telah
terjadi dibeberapa negara seperti AS dan Kanada, hal ini merupakan upaya
pertama untuk mengimplementasikan peer view global dan memandang akuntan besar
sebagi sebuah entitas diseluruh dunia.